Oleh Riki Ariyanto

Pernahkah kamu bertanya mengapa ku suka purnama? tentunya
tidak. waktu itu untuk pertama kalinya kuberanikan diri sampaikan perasaan pada
seorang wanita. Mungkin bagi orang lain itu mudah, tapi bagiku gampang-gampang
susah.
Mengutarakan isi hati tak obahnya seperti
merendam kaki yang luka di air hangat. Ada rasa perih yang menyenangkan.
Jelasnya tak dapat di lukiskan dengan untaian kata, begitu pikirku.
Malam telah larut.