Oleh : Riki Ariyanto
Inspirasi itu memang bisa datang dari mana saja. tergantung kita yang jeli atau tidaknya menangkap tanda-tanda.
Seperti saat aku yang sedang asik mendengarkan lagu Noah: Hidup untukmu, mati tanpamu dari ponsel. saat mulai menikmatinya terlintas di
benak tentang sebuah kisah. Saya ketikkan di kotak Pesan, tentu saja agar momen ini tak terlewatkan. setelah beberapa menit Kisahnya jadi seperti ini:
Dari kejauhan seorang pria itu menatap kosong ke arah langit malam.
tak satu bintang ia temui. ia pejamkan mata. angin malam saat itu begitu
kencang, di lantai gedung sebelas. sebuah lagu terdengar sayup dari Handphonenya:
...begitu banyak hal,
...yang ku alami yang kutemui...
...saat kubersamamu ku merasa senang,
...merasa sedih...
...air mata ini...
...menyadarkanku...
... kau takkan pernah jadi milikku...
Perlahan bayang masa lalu, berkelebat di ingatan. Semua yang
ia lihat dan dengar ternyata benar. "Srekk," pria itu merogoh kocek
mengambil pemantik. "Tekkk," ia nyalakan sebatang rokok filter.
Ia buka mata perlahan. Ia mencoba menikmati, asap yang keluar dari sela bibirnya. Ia
arahkan pandangan ke bawah gedung. tampak beberapa mobil dan sepeda motor
melaju cepat.
Ia masih heran. Kenapa selama ini ia bisa terhanyut oleh perasaan yang semu.
"Cinta itu pembodohan," gerutunya. Atas nama pengorbanan, semua hal bodoh
sudah ia lakukan.Agar semuanya berjalan seperti apa mau pasangannya. Ternyata ia salah.
Sesaat kemudian senyumnya mengembang. Badannya perlahan condong kedepan.
ia sudah mantapkan hati. dan............
"BRAKKK," pintu gedung di buka paksa.
"JANGAN
!," seorang berlari mendekat. ia tarik tangan pria menjauh dari sana.
mereka saling tatap. wanita
itu mengeleng perlahan. "Dasar bodoh!,"
bahu pria dipukulnya keras, sebelum ia peluk."Jangan lakukan itu, kamu ngak mau kan ninggalin aku sendiri," ujarnya sambil sesengukan menahan tangis.
Pria itu tampak Kaget sekaligus heran. Kemudan ia sadar.
"Ha-ha-ha, siapa
yang mau melkukan itu di sini. Aku juga masih mau hidup lama," ujar
pria.
Wanitanya menjawab sambil mengusap kelopak mata,"terus kamu kenapa
tadi? kayak orang mau lompat?"
Mata lelaki itu membesar. Lalu terbahak.
"Mau ngambil ini," pria itu menunjukkan koin Seribu Rupiah. "Lumayan dapat rokok sebatang," ujarnya dengan lidah
di julur.
"Ihh !" wanita memukul lelaki lagi dengan sepatu hak tinggi, sekuat tenaga. "Dasar dodol ! kamu itu udah buat aku hampir mendadak jantungan!"
Hening. Kemudian keduanya tersenyum. bintang-bintang satu persatu mulai mengintip. Dua insan kini melawan dingin malam. Genggaman tangan tadi semakin erat. Wanita menatap dalam pandangan sang pria, Seakan menanti pertanyaan. "Kok, ngak di bilang-bilang ya? padahal suasananya kan udah pas gini. apa dia mau buat kejutan. Ih, jadi penasaran," ujar wanita dalam hati.
"Ihh !" wanita memukul lelaki lagi dengan sepatu hak tinggi, sekuat tenaga. "Dasar dodol ! kamu itu udah buat aku hampir mendadak jantungan!"
Hening. Kemudian keduanya tersenyum. bintang-bintang satu persatu mulai mengintip. Dua insan kini melawan dingin malam. Genggaman tangan tadi semakin erat. Wanita menatap dalam pandangan sang pria, Seakan menanti pertanyaan. "Kok, ngak di bilang-bilang ya? padahal suasananya kan udah pas gini. apa dia mau buat kejutan. Ih, jadi penasaran," ujar wanita dalam hati.
lelaki mengerakkan mulut untuk mengatakan sesuatu. Pikiran
wanita sibuk sendiri menerka apa yang akan di ucap. lalu...
"trttttrttttt," bimbit pria itu
bergetar. Ia melepas tangannya dari genggaman. Dan mengangkat panggilan. "Iya yang? aku lagi di gedung sebelah. Oke. Bentar lagi aku ke
sana. iya-iya, kita singgah ke toko cincin. Lima menitan lagi kok....
bla...bla...bla," pria itu trus mengoceh sambil menjauh.
Wanita itu masih terpaku di sana. Bintang-bintang kembali
bersembunyi. angin dingin yang begitu kencang menambah kekakuan di sana.
gerimis perlahan turun. pria itu menutup panggilan ponsel dan menoleh ke arah wanita. Tepat sesaat sebelum si cewek itu terjun bebas dari atap gedung berlantai 13...
pria itu berlari mengejar, dengan wajah pias. Namun semua
terlambat... Gravitasi memuluskan niat sang wanita.
Ponsel pria berbunyi tanda pesan masuk. Namun tak digubrisnya nada yang terdengar sayup:
...tak pernah ku mengerti...
... aku segila ini...
... tak pernah ku sadari...
... aku sebodoh ini...
... aku hidup untukmu, dan mati tanpamu...
(Inspirasi: Noah "Hidup Untukmu Mati Tanpamu)
sentilan alur ny bikin ketawa...
BalasHapusgak ketebak...
tiba2 seolah lagi di bayangin sinetron ABG
wkwkwkkw
:D hehe, trims udah jd yg pertamax ngomen ncu . . .
HapusIzin nyimak ndan.
BalasHapus