
Oleh Riki Ariyanto
Waktu itu umurku belasan tahun.
Aku suka dia. Kami sering berjumpa dan bangku kami berdua berdekatan, hanya
berjarak satu bangku . Terkadang saat ku curi pandang,
tampak ia lebih sering serius menyimak pelajaran.
Di sekolah kami beberapa kali berpapasan. Kami jarang bertegur sapa. Suatu hari tersebar kabar,
teman yang sebangku dengan